Sabtu, 02 Juli 2011

Cinta yg tak kunjung tiba


Ini kisah tentang ikhwan mencari pasangan hidup,

Ada 27 Nama Gadis di tabel Excel Laptop nya Irfan.

27 Lembar Biodata Irfan sudah dibaca Akhwat, ada akhwat yang menolak pada tahap Biodata, Ada yang menolak tanpa alasan, tapi sebaliknya, ada juga yang ditolak oleh Irfan setelah bertemu dan bertaaruf di depan Guru Ngajinya.

Irfan mengenal Beberapa akhwat calon bidadarinya dari Dunia Maya, FS dan Terakhir FB, sebagian lagi dari sang Murabbi, Guru ngaji, serta teman-teman yang menawarkan Biodata. Namun semuanya Gagal, kata orang sih kesuksesan yang tertunda,,,,,hihi.

Berikut ini salah satu kisah dari 27 Biodata Akhwat yang didatangi Irfan saat pertemuan di rumah Sang Akhwat yang baru dikenal Irfan dari selembar Biodata kiriman teman akrabnya.


Sebelum berangkat Irfan curhat dan bermusyawarah dengan abangnya Bang Chandra,

"Bang, Besok aku mau taaruf nih" kata Irfan.

"oh ya, terus,,,,,,,,,?" kata Chandra

"Gini Bang, gimane pendapat abang, kalau Saat taaruf alu mau bilang jumlah Penghasilan atau Gaji, aku khawatir ntar itu Akhwat menyangka aku menuduh dia cewek "matre", lagi pula bapaknya dan guru ngajinya ada di situ, soal Gaji kan rahasia ya bang,,?" Kata Irfan.

"Ah bisa aja kamu, bisa jadi si akhwat juga akan malu bila menanyakan Soal gaji, karena dia takut disangka cewek matre" kata Chandra.

"Terus gimane dong,,?" kata Irfan dengan kening berkerut, dan wajah bingung,

"Emangnye kamu naksir akhwat kayak apa sih, Fan?"

"Ini Bang fotonye, tapi abang jangan Naksir ye,,,,,,,,," Irfan menyodorkan kertas Biodata ke Abang Kandung satu-satunya.

"Lumayan Fan, dari roman wajahnya sih kelihatan sehat, matanya bersinar" Kata Bang Chandra

"Bersinar,,,,? Emangnye lampu neon,,,,!" Kata Irfan sambil bercanda

"Iye maksudnye dari matanya kelihatan sehat, itulah sebabnya aurat wanita boleh dilihat kecuali muka dan tangan, soalnya kite bisa menilai kesehatan dengan meilihat roman muka, sinar mata dan tangan, kalau permukaan kuku tangannya kelihatan tidak rata bisa jadi suatu tanda kurang sehat,

Irfan, "Eits..ntar dulu...Menurut Bio Data ,Disini tertulis, pemahaman agama masih sedikit, masih tahap belajar baru ngaji, umur 21 tahun..., jilbab belum lebar, dan ngga mau dipoligami.. Mencari ikhwan yang siap jadi Imam, membimbing anak, istri dan keluarga",

"Boleh juga.. lumayan kalau menurut pendapat ane.." kata Chandra.

"Tapi Bang katanya, kita utamakan pilih yang baik agamanya, dia belum begitu baik Bang, baru ngaji, jilbab masih gaul, walapun pakaiannya nggak ketat- ketat amat"

"yah elu Fan, ada sih yang agamanya bagus tapi dia 10 tahun lebih tua dari elu mau ngga,,?" kata Chandra

"ya kagak lah Bang, Umur aku baru 23, masa punya bini umur 33,,,? Kata Irfan.

“Kamu kudu realistis Fan, kalau mau yang agamanya agak bagus biasanya udah agak tua, dan otomatis nggak secantik foto gadis ini, emang sih menurut hadits nabi : Perempuan itu dinikahi karena empat hal, yaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang taat beragama, engkau akan berbahagia.* nah kamu mau nyari nyang cantik dan agamanya sudah jadi bagus, ya susah,,,,,, kalau mau, taaruf 500 kali apa ” kata Chandra

“Iya juga ya Bang, kok abang pinter sih,,,? hehe” kata Irfan.


Keasyikan ngobrol tidak terasa langit mulai berwarna kuning kemerahan tanda waktu maghrib segera tiba, Irfan dan Chandra bergegas mengambil wudhu, berjalan cepat menuju masjid bercat putih,

Di dalam, mereka berdua berlomba meraih mikrofone agar bisa adzan mengejar pahalanya yang besar menyeru atau berdakwah lewat adzan.

Irfan yang berhasil meraih mikrofone.

Sementara Chandra duduk menjawab adzan, sambil berdzikir dan berdoa agar di bangunkan sepertiga malam untuk shalat tahajud ……..

Dan ternyata benar, Doa antara adzan dan iqamat akan lebih maqbul, Allah memerintahkan malaikat untuk membangunkan Irfan pada jam 3 pagi.

Setelah tahajjud, berdoa meminta jodoh saat taaruf besok, lalu membaca doa tahajjud Rasul SAW:

Ya Allah,

bagi Mu segala puji,

Engkau penegak langit, bumi dan apa yang ada padanya.

Bagi-Mulah segala puji,

kepunyaan Engkaulah kerajaan langit, bumi, dan apa yang ada padanya.

Bagi-Mulah segala puji,

Engkaulah Pemberi cahaya langit dan bumi dan apa saja yang ada di dalamnya.

Bagi-Mulah segala puji,

Engkaulah Penguasa langit dan bumi.

Bagi-Mulah segala puji,

Engkaulah Yang Maha Benar,

janji-Mu itu benar,

bertemu dengan-Mu adalah benar,

firman-Mu adalah benar,

surga itu benar,

neraka itu benar,

para nabi itu benar,

Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam itu benar,

kiamat itu benar.

Ya Allah,

hanya kepada-Mulah saya berserah diri,

kepada-Mulah saya beriman,

kepada-Mu saya bertawakal.

Kepada-Mu saya kembali,

kepada-Mu saya mengadu, dan

kepada-Mu saya berhukum.

Maka, ampunilah dosaku yang telah lampau dan yang kemudian,

yang saya sembunyikan dan yang terang-terangan,

dan yang lebih Engkau ketahui daripada saya.

Engkaulah yang mendahulukan dan Engkaulah yang mengemudiankan, .

tidak ada tuhan melainkan Engkau,

atau tiada tuhan (bagiku) selain Engkau.

Esok Paginya,Matahari cerah menyilaukan, jam menunjukan Pukul 7:15 Irfan shalat Dhuha memohon rizqi halal dan berkah, lalu langsung berangkat ta'aruf ke rumah Lia Amalia, akhwat calon istrinya.

singkat cerita, setelah berbasa basi, diantara para hadirin, ada ayahnya Lia, Guru ngajinya Lia, dan Irfan dengan jantannya datang sendirian menghadapi keluarga Lia, di ruang tamu, semua duduk bersila, di atas karpet merah menyala.

Dalam pertemuan itu Irfan menjelaskan bahwa gajinya Rp…. Juta Per bulan, “apakah Lia bersedia hidup dengan suami dengan standard dan gaya hidup segitu,,,,,,,,?”

“Hhmm… saya sih tidak memandang penghasilan mas, yang penting saya mempunyai suami yang shalih, yang otomatis senang bekerja” Jawab Lia


Sampai pada pertanyaan penting "Apakah mas mengizinkan saya bekerja jadi PNS atau Karyawan swasta,,,?" Tanya Lia

"Hhmm, sepengetahuan aku pada dasarnya Islam tidak melarang istri bekerja asalkan tidak menimbulkan fitnah, dan mendapat izin suami" jawab Irfan diplomatis.

Irfan sebenarnya ingin bertanya soal rahasia pribadi lainnya, tapi nggak enak sama Guru ngajinya si Lia. “Ah nanti aja lah pertemuan taaruf berikutnya” dalam hatinya Irfan.

Setelah sekian lama memeriksa dan saling bertanya biodata Irfan pamit pulang, bersalaman dengan Calon Ayah Mertua, tiba-tiba

“Eh nak Irfan, tunggu dulu,,,,,,,” teriak Ayahnya Lia. Irfan balik lagi dan semua kembali bersila

“Ini ada pertanyaan yang terlupa, Lia, kamu saja yg bicara ” kata Ayah Lia

"Ini mas,… apakah Mas Irfan akan berpoligami,,? " tanya Lia

"Oh itu, aku tidak pernah punya niat berpoligami, walaupun dalam Islam boleh menikah sampai empat istri, aku tidak akan mengharamkannya, tapi juga tidak menganjurkan, kalau ada orang lain berpoligami menjadi solusi, silakan saja asalkan adil , itukan urusan pribadi mereka, sekarang aku merasa nggak bisa adil, jadi bagi aku satu istri cukup" Jawab Irfan yang lagi-lagi diplomatis panjang lebar.


Setelah tidak ada pertanyaan lagi Irfan kembali pamitan, berjalan dengan cepat dan tegap seperti biasanya, dia terus berusaha mencoba mencontoh cara jalan Nabi.

Setiba di rumah, Bang Chandra menyambut Irfan,

“Gimana Fan sukses ngga,,,,?”

“Wah lumayan bang ta’arufnya lancar, aku bisa menjawab pertanyaan dengan mantap, nggak grogi seperti ta’aruf sebelum-sebelumnya” kata Irfan.

“Ooouu Gitu,,,,,,,,, bagus deh, tapi kamu suka kan sama dia?”

“Suka bang” jawab Irfan Mantabb.

“Nah gitu, yang penting kamu suka, jadi kamu bakalan siap menerima segala kekurangan dia di kemudian hari, karena ada ayat: nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu sukai dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja” kata Chandra.

“Betul bang”

Irfan menunggu hasil ta’aruf, dia berdoa semoga berhasil, diterima begitu biar langsung khitbah (melamar) kalau sudah tahu kelebihan dan kekurangan. Melihat bahasa tubuh Lia dan keluarganya sih, Irfan merasa diterima.

Kira-kira 3 hari lagi, Irfan akan dikabari lewat sms dan email oleh pihak Lia.

3 Hari Kemudian,,,,,,,,,

HP Irfan Tertulis “1 pesan diterima”, Irfan segera bergegas, langsung menekan tombol “baca”. Disitu tertulis pesan “saya menyukai mas Irfan, orang tua saya setuju-setuju saja, tapi saya pikir-pikir dulu mas, ”

Irfan berkata dalam hati “yah.. terpaksa ta’aruf lagi sama yang lain, cape dech..“

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More